Selasa, 31 Januari 2012

Jatuh Cinta Diam-Diam

Oke, gue sadar kalo Tulisan ini gak penting tapi apa salahnya kalo gue berbagi kisah percintaan bodoh yang udah gue alami


Inspirasi Tulisan ini dari buku MMJnya Raditya Dika tapi diceritakan dengan kisah gue sendiri dan tentu saja berbeda

kalo udah baca bukunya pasti bilang lain kok walaupun ada juga yg sama

*Sorry bang radit, kalo Judulnya + tulisannya ada yang sama 

Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam 

Oke ini udah lama bgt. Waktu gue kelas satu SMP, gue pernah jatuh cinta diam-diam sama cewek.
Sebut saja Clara (Oke, namanya gue samarkan, takut yang bersangkutan baca ). Do'i anak kelas sebelah.
Sebenernya gue bisa dapetin clara (menurut gua sih ). Gua lumayan ganteng , pembawaan keren (lagi lagi ini menurut gua menurut nyokap gua juga sih ) dan satu lagi, gue anak futsal (di sekolah gue, anak futsal biasa jadi idola kaum hawa.)
Tapi entah kenapa gue gak pernah bisa menyatakan pernyataan deklaratif kalo sebenernya gua suka sama dia
Mungkin waktu bayi gue menyusu pada mamalia yang salah
Gue emang tolol, tapi bukan berarti gua bertindak layaknya seorang idiot yg ngeces-ngeces, lari berkeliaran pukul 2 pagi buat ngubek ngubek sampah, dan manjat manjat menara masjid yang baru dibangun <<< oke ini lebay.

Gue tolol dalam hal mencoba menarik perhatian Clara . Gua bahkan gak tau gimana cara kenalan yang baik dan benar dgn Clara.

Padahal, di rumah, gua udah latihan ngomong di depan kaca, melontarkan kalimat kalimat sok asik buat ngajak kenalan .
Kalimat yang udah gua hafalkan lumayan banyak dan bervariasi.
Mulai dari yang standar....

'hai nama gue rizzal'

Sampai yg paling nggak banget....

'Gue rizzal, what's up babyyy?? Ke Mall yuk.' (di Tuban gag ada mall)

Satu-satunya cewek yang mau lo ajak ke Mall dgn kalimat seperti itu adalah tante tante desperate berumur 45 tahun yang bahkan belum pernah digrepe orang di kereta kelas ekonomi.

Gue juga sering bengong sendiri waktu nggak sengaja face-to-face sama Clara , dan bodohnya....gue selalu menyianyiakan kesempatan berharga itu buat ngobrol sama si Clara. What an Idiot
Gue bukan cowok yang romantis, yang waktu nembak bawa bola-bola cokelat dan mawar merah yang seharusnya jadi bekal hari itu untuk dijadikan senjata ampuh buat kesan manis saat kenalan . sesuai yang tadi gue bilang, gue bukan cowok romantis, jadi gue gak melakukan hal itu.

tapi gue yakin, yang gue lakukan pasti dilakukan juga oleh orang yang jatuh cinta diam-diam.
Orang yang jatuh cinta diam-diam tau dengan detail semua informasi orang yang dia taksir, walaupun mereka belum pernah ngobrol.
Oleh karna teori itu, Gue tau Clara pulang sekolah naik apa & sama siapa, rumahnya berjarak 5km dari sekolah dan dia biasa menempuhnya dalam waktu 15 menit, dan gue jg tau berapa ukuran celana dalem dia. oke kalimat terakhir itu bohong.

Gue tau nama panjang si Clara (yg dlm hal ini lagi-lagi gue gak berani menuliskannya disini). Dia suka warna pink. Mantan pacarnya banyak banget, sebenernya gak pake banget juga udah banyak . Mulai dari anak pejabat sampai anak bukan pejabat, sampai anak pejabat yang bukan anak pejabat (nah lho, anak siapa dong?). Ohiya kata banyak disini dalam kriteria anak yang baru lulus SD yaaa.

Gue tau Clara adalah Libra tulen, dan pada ulang tahun clara yang terakhir, dia dikasih *tiit sama mantan pacarnya <<< oke ini lebay, maksud gua dikasih Baju

Gue tau, Clara gak suka berlama-lama tinggal di sekolah setelah jam pulang.
Jadi setiap bel pulang berdering, do'i pasti udah stand by di depan gerbang sekolah sambil ngegodain cowok-cowok tampan yang lewat :mahos (maksud gue sebaliknya, Clara yang digodain.)

Dari mana gue tau semua ini?

Seperti biasa, dari teman. Dari pengamatan. Dari keinginan untuk mencari tahu. Dari eksperimen Fisika , bahkan sampai hal yang terkecil atas orang yang gue taksir.

Orang yang jatuh cinta diam-diam (baca: gue) memenuhi catatannya dengan perasaan hati yang tidak tersampaikan. Di dalam catatan fisika, Gue sering menggambar huruf C besar, yang lalu gue tambahin dengan gambar hati dan ornamen bunga. Satu kata. Sweet.

Saat temen-temen gue tau apa yang gue gambar, mereka bilang,'Gile! Norak amat lo! ' Besoknya, mereka ikutan bikin.

Lebih kreatif temen gua, Yodi, dia emang jago gambar, dia buat sebuah karikatur komik yang berisi gambar dia dan orang yang dia taksir. Keren.

Suatu saat, gue pernah digambarin karikatur juga sama dia.
Dalam gambarnya si Clara dibuat secantik mungkin, berbanding terbalik dengan gua Sepertinya ada dendam yang tersimpan *gaklah.

Berhubung gue orangnya gampang puas, gambar itu gue simpan di antara rumus rumus fisika dan coretan matematika untuk menghitung vektor (Oke, waktu SMP blm ada vektor.)
Mungkin gue gak bisa dapetin Clara atau bahkan deket dengan dia. tapi setidaknya, di gambar si yodi, gue sama clara bergandengan tangan.

Pernah suatu hari guru bahasa inggris gue (namanya bu rahmi) nyuruh bikin sebuah percakapan.
Tugas laknat ini gue konversikan dengan manis dengan percakapan Q&A (Questions & Answers)

Q: Who are you?
A: Clara's boyfriend.

Absurd.
Orang yang jatuh cinta diam-diam (baca: gue) selalu bertingkah seperti seorang mata-mata kalo gak mau dibilang seperti penguntit.
Waktu jam pulang sekolah, gue selalu melihat ke arah jendela kelas, supaya bisa liat Clara waktu pulang.
Ketika Clara ngelihat balik ke arah gue, gue pasti membuang muka dengan sekuat tenaga. Pernah suatu hari, karna terlalu panik, gua malah nyundul temen sebangku gua yang pada akhirnya do'i harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Lebay.

Waktu istirahat, gua selalu standby di kantin. Kali aja bakal ketemu sama si Clara dan bisa ngobrol bareng. Dan benar, gua selalu ketemu dia atau minimal ngeliat dia dari jauh, tapi tujuan untuk ngobrol bareng selalu gue urungkan. Gue malu.

Hampir semua orang yg jatuh cinta diam-diam pernah sms orang yang mereka taksir, tapi percakapan selalu terhenti ketika yang diseberang sana menjawab 'ini siapa?'. Bodoh.

Tapi pernah suatu malam gua nekat nelfon Clara. Begitu diangkat, dia ngomong 'Hallo'.
Gue jawab? Ngga  >>> Gue cuma bisa ngomong dlm hati 'Suaranya bagus bgt '
Kalo kalian nanya 'emg lo blm pernah denger suaranya?' gua cm bs jawab 'belum sejelas dan sedekat tadi'.

Suatu hari, temen gue nanya pertanyaan (yang tumben serius)

'Lo pernah mikir gak sih, kalo ternyata cewek yang kita suka selama ini gak pernah suka sama kita? Dan kenapa kita gak cari cewek yang sejatinya udah suka sama kita?'

Gue nyeletuk, 'emang ada yang suka sama kita?'.
'Ya seandainya aja ada ', dia jawab gitu.
Atau karna mereka juga suka tapi diam-diam? Ah entahlah.
Sebenernya gue pgn nelfon atau minimal sms Clara nanti malam dan bilang kalo sebenernya gua suka sama dia.
Tapi terjadi perdebatan yang begitu kuat di dalam hati gue.

S: Setan
M: Malaikat

(M) : Ayo, telfon clara sekarang!
(S) : Ngapain lu nelfon Clara! Toh, lu gak bakal dapetin dia!
(M) : elo ganteng, keren, anak futsal lagi. Mana mungkin dia gak mau sama lo!
(S) : Ah elu main futsal juga gak pernah dimainin! Cadangan mati!

JLEB!

Ya, seperti biasa, yang jahat selalu menang. Gue gak jadi nelfon clara. Dan keliatannya tokoh Setan yang gue gambarkan disini terlalu jujur.
Lalu gue pikir Pensi adalah waktu yang tepat buat menyatakan secara deklaratif ke Clara kalo gue suka sama dia *cieelah. Entah kenapa gue mikir Pensi adalah suatu momen yang tepat. Mungkin karna dulu gua suka nonton FTV yang biasanya orang yg nonton itu bakalan jadi ABG Labil. I Hope Not.
Tapi lagi-lagi niat gua buat ngomong sama Clara pas Pensi gue urungkan.

Semakin gue nunggu waktu yang pas buat ngomong ke Clara, semakin gue merasa ingin terus mengulur-ulur waktu.
Sampai pada akhirnya, ketika gue rasa momennya udah pas, saat itu juga si Clara udah dapet pacar baru.
Gue cuma bisa bengong, berharap ada badai yang akan menyapu bersih kegalauan gue waktu itu.

#versilebay

Diam, katanya emas. Jika memang begitu, harusnya orang yang jatuh cinta diam-diam praktis menjadi orang terkaya di dunia. Aku tahu! Mengapa jatuh cinta diam-diam tak kunjung membuat pelakunya kaya? Karena ‘emas’ yang di dapat karena diamnya habis digerogoti rasa penasaran dan kelelahan menebak-nebak.

Sesungguhnya benak orang yang jatuh cinta diam-diam adalah benak yang paling cerewet. Dalam pikirannya, orang yang jatuh cinta diam-diam akan terus berceloteh, bertanya, dan lagi, menebak. Mungkin terlihat tak ada lelahnya. Tetapi sebenarnya tak ada yang pernah menginginkan itu, hanya saja tak ada yang kuasa ketika itu menimpa dirinya.

Orang yang jatuh cinta cinta diam-diam pada akhirnya selalu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang berjalan dengan sangat cepat dan menyesali semua perbuatan yang tidak mereka lakukan dulu. Gue nyesel kenapa waktu Pensi, gak gue 'hajar' aja langsung.

Orang yang jatuh cinta diam-diam harrus bisa melanjutkan hidupnya dalam keheningan.

Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam (baca: gue) hanya bisa mendo'akan, setelah capek berharap yang tidak pasti
Pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inignkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang sesungguhnya tidak kita butuhkan. Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka lakukan, jatuh cinta sendirian.

4 komentar:

  1. kok pnjang banget critanya! hahaha
    gue juga pernah suka dlm diam..

    BalasHapus
  2. aku pikir smua orang prnh ngalamin kok ..
    hihi ...
    pendek kok :D

    BalasHapus
  3. cemungudt eeaa kaka... #eeaaa orang tuban :D

    BalasHapus
  4. ea..
    mak acih eaaaaa..
    *jadi alay

    :D

    BalasHapus